" Yang Kami Cari Bukan Keindahan di Puncaknya, Tapi Kebersamaan Di Setiap Langkahnya "
Penghujung akhir semester selalu menjadi waktu yang menarik, entah mengapa kenangan untuk tetap singgah di kota perantauan tidak bisa dilepaskan, seakan diri ini masih ingin berlama-lama dikota ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penghujung akhir semester menjadi waktu yang tepat untuk sekedar pergi berlibur, mengunjungi rumah teman, atau sekedar menghabiskan uang sebelum kembali pulang. Hasrat untuk sekedar mendaki, meski toh itu hanya sekedar gunung yang lebih pas kalau dinamai bukit, menjadi obat candu sebelum kepulangan.
Kisah ini berawal sehabis kita mengembalikan peralatan tenda yang disewa pasca kegiatan mantai, kala itu sahrul dan fikri berujar
"Ay ndaki,
ketok.e enak iki"
"Iy ndaki
tipis-tipi enak iki ambek mampir ndek mojokerto sisan"
Aku kemudian
mempertanyakan keseriusan mereka.
"Temen t
gk iku? "
" Iy temen
iki, sabtu minggu mnh ws gas"
Sehabis
percakapan itu, keesokanya kami lalu membuat grup 'Dolen ndek mojokerto'. Kami
kemudian membuat link grup untuk dibagikan ke grup kelas, mengundang siapa saja
yang sekiranya minat untuk ikut.
Bukit watu jenger yang terletak di Nawangan, Tawangrejo, Kec. Jatirejo, Kabupaten Mojokerto menjadi tujuan kami, bukan tanpa alasan tentunya.
"Ay rek
dolen mojokerto" "nginep nk omahku wes" "Engko tak jak
dolen-dolen sekalian" ujar salah satu teman perempuan kami yang
kebetulan sekali bukit watu jengger yang ada di kecamatan jatirejo tidak terlampau jauh letaknya dari rumah teman kami tersebut. bak gayung bersambut tepuk membuat tujuan selain mendaki tersebut terealisasikan.
0 Komentar